Jumat, 03 Februari 2017

Beberapa Kata Falsafah Kepemiminan Dari Karaeng Tiro “Tonang Dg. PAOHA”



  1. Jika anda hendak mengerjakan sesuatu pekerjaan maka “parioloangngi ulunnu nanuaribokoang limannu” artinya kalau anda hendak mengerjakan sesuatu pekerjaan, dahulukan ke depan kepalamu dan tarik ke belakang tanganmu. Maksudnya : “pikirkan dahulu baik-baik apa yang anda hendak di kerjakan, apakah baik/ bermanfaat bagi anda dan kepentingan umum, lalu setelah itu anda pikirkan baik-baik manfaat dan mudaratnya, berguna atau tidaknya) apa yang hendak dikerjakan dan sesudah anda tetapkan dalam pikiran anda bahwa pekerjaan itu baik dan berguna bagi dirimu dan juga bagi kepentingan umum, kedepankanlah tanganmu (mulai kerjakan).
  2. Punna niya nujama nakkabattallang sereya tau/ golongan tejako nassai, nasaba sitojeng-tojengna ianianjoagangnu nasaba najagaiko risikamma gaunu ia salaya, jari sangnging nikakatui sikamma gau ia maka ta’ salaya artinya jikalau anda mengerjakan sesuatu pekerjaan dan ada seorang/ golongan yang menaruh keberatan baik dengan lisan maupun dengan tulisan, jangan anda terus marah dan membenci orang/golongan itu, karena sebenarnya itulah teman anda yang benar-benar baik karena selalu anda dijaga dalam segala perbuatanmu/ tindakanmu sampai anda dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan yang anda sadari atau tidak sadari. Maksudnya: dengan adanya orang itu/ golongan itu selalu memperhatikan perbuatanmu, tindakanmu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, maka dengan sendirinya anda akan sangat berhati-hati sampai akhirnya terhindar dari kesalahan-kesalahan baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Ditambahkan oleh beliau bahwa : “sekiranya saya mempunyai cukup uang, maka seharusnya orang/golongan itu harus saya berikan gaji, supaya dia selalu menjaga saya.
  3. Teyako assanjengi rikaju kusa lebba paradai artinya jangan engkau bersaudara ada sebatang tiang kayu yang lupuk tetapi sudah ditjel sampai tidak kentara lagi lapuknya. Maksudnya : jangan anda jadikan piminan tempat bersandar orang yang pintar bicara, baik pakaiannya, rapi cara berpakaian tetai akhlaknya/ mentalnya sudah rusak. Perumpamaan kayu yang sudah lapuk/rusak didalamnya. Jadi kalau mencari pemimpin tempat bersandar perhatikan baik-baik akhlak dan mental orang itu supaya daat dipertanggungjawabkan
  4. punna pucaki jeneka ri ulunna binangajatantu pucaki saggenna bangkenna” artinya kalau keruh air dihulu sungai tentu akan keruh sampai di muara sungai. Maksudnya: kalau kejahatan, kebencian, penyelewengan dan lain-lain terjadi di pusat pemerintahan, maka dengan sendirinya kejahatan, kekacauan, penyelewengan akan sampai pula di muara, di daerah-daerah bawahannya. Jadi sebaliknya kalau di pusat pemerintahan jernih (tidak terjadi kejahatan, kekacauan, penyelewengan) maka dengan sendirinya di daerah-daerah akan jernih pula
  5. manna antekamma caraddenu ancokkoi jantongkoki anu bottoka kalebbakanna arasatonji sallang” artinya bagaimanapun pintarnya/pandainya anda menutup /menyembunyikan barang yang busuk akhirnya akan berbau juga. Maksudnya: sepandai-pandai anda menyembunyikan, menutupi perbuatan-perbuatan yang jahat (busuk) akhirnya akan berbau juga, akan ketahuan juga, karena bau busuknya itu akan akan menjadi petunjuk dimana letaknya barang yang busuk itu (kesalahan, kejahatan, penyelewengan dan lain-lain).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar