Jumat, 03 Februari 2017

RENUNGAN


AMMATOA

  • Kalau masyarakatku sejahtera biarlah saya paling terakhir sejahtera.
  • Kalau masyarakatku melarat biarlah saya yang paling dahulu melarat.

ACCI MUDASSIR Dg Mambani

  • Kalau ingin pintar dan kaya, cintailah orang pintar dan kaya.
  • Kalau ingin bodoh dan miskin, bencilah orang pintar dan kaya.
  • Kalau ingin sukses dan hidup mulia
    • Jangan pernah berhenti mengamalkan iman dan taqwa
    • Jangan ernah berhenti belajar ilmu dan teknologi serta komunikasi
    • Jangan pernah menyisakan pekerjaan untuk hari esok
    • Jangan pernah tak mensyukuri apa yang kita peroleh
A.ABD. KARIM Dg Mamangka

Pandai-pandailah mencari teman, sebab teman yang baik akan memberikan kebahagiaan sedang teman yang jahat akan melimpahkan bencana dan kemelaratan. 

Masjid Islamic Centre Dato Tiro Bulukumba.


Masjid Islamic Centre Dato Tiro Bulukumba, di bangun Bupati Zainuddin Hasan cucu Muhammad Karaeng Tiro
MATAHARI TERBENAM

Semoga setiap kepergian kita
Meninggalkan keindahan
Yang tak ternilai harganya
Bagaikan Matahari Terbenam
Yang indah selalu dinanti setiap saat
Pancaran keindahannya
Memberi semangat
Untuk menunggu keindahannya di esok hari
Meskipun terbenam,
Dia tetap dalam keindahan
  • Hidup ini singkat, berikanlah yang terbaik
  • Iantu tutiroa, tala attiroi iaji nitiro

Aminuddin Tjinro dg. Paola
Silaturrahmi Reuni II
Keluarga Salli Sabarrang
Basokeng, 21-22 Desember 2007

SYAIR DATO TIRO DAN KARAENG TIRO


DATO TIRO
ABDUL MAULA KHATIB BUNGSU

Ditubir yang terjal
Disisi pantai yang landai
Kau datang
Laksana mentari
Menebar cahaya
Ranah minang
Nun jauh di seberang
Tinggal kenangan
Engkau terpaut
Di tanah Tiro
Yang gersang
Di sini......di Tiro
Angin dingin dipuncak bukit
Mengiringi bakti
Dalam mengais cinta
Akan amanah
Wa maa arsalnaka
Illa Rahmatan Lil Alamin
Kini.....
Engkau terbaring tiada daya
Namun cahaya itu
Tetap terpancar sepanjang masa
Menaungi segenap insan
Dari generasi ke generasi
Istrhatlah
Dalam ketenangan
Di bawah ridha Ilahi
Dan biarkan kami
Menjemput kasih Tuhan
Dalam makna Laa Ilaha Illallah
Selamanya

(Kampungku, Hila-Hila. Medio Maret 2008. Aminuddin Tjinro dg Paola)


ANDI MUH.AMIN DG MATINO
KARAENG TIRO

Dalam kerasmu
Engkau terasa lembut
Dalam karyamu
Engkau kedepankan orang kecil
Serba tak punya
Engkau karaeng ri Tiro
Camat di Bontotiro, Herlang, dan Bontobahari
Karakter, watak dan kinerjamu
Tak pernah surut
Bersama mentari engkau mengukir karya
Mengantar yang terpuruk yang tersisih bangkit
Menggapai harapan
Kini engkau telah balik kepangkuan Ilahi
Tapi engkau tidak pernah hilang
Engkau tetap hadir di hati kami
Kami yang tersisa
Yang kehilangan
Kehilangan tempat berguru
Kehilangan tempat bertanya
Kehilangan tempat mengadu
Segalanya
Istrahatlah
Istrahatlah dalam perut bumi pertiwi
Bumi pertiwi yang sangat kau cintai
Dan biar generasi sesudahmu
Menghitung hari dalam perjalanan
Mengukir makna kehidupan

(Awal November 2009. Gubukku, hujan mulai turun. H. Aminuddin Tjinro dg Paola)







BALLA DONDANG KADHI TIRO


Balla Dondang Kadhi Tiro Tempat Kelahiran Kadhi Ahmad Dg Siaheng Dan Jaisa Dg Tamagga Istri Karaeng Tonang
RUMAH LELUHUR
  • Dirumah leluhur kita dapatkan kenangan lukisan sejarah leluhur
  • Dirumah leluhur kita dapatkan harapan dalam kata-kata sebagai berikut “Kuminasaiko sunggu ana’, kutinjakkiko mate’na, manna pangkenu pucunu, mate’ne ngaseng”. Harapanku bagimu anak, adalah kemuliaan. Doaku untukmu adalah kebahagiaan. Semoga anak-anakmu, generasimu selalu bahagia.
  • Marilah kita sebagai generasi penerus berjanji pada diri kita untuk mewujudkan doa dan harapan leluhur berupa mimpi nyata seperti nyanyian Makassar “Batturatema Ribulang, makkuta’nang ribintoeng, apa kananna, bunting lompojako sallang”. Saya telah datang di bulan dan bertanya pada bintang (Yang Maha Tinggi, pemberi kehidupan) apa katanya kamu akan hidup dengan keagungan.
  • Akankah generasi penerus dapat melukis sejarahnya dengan keagungan?
  • Bermimpilah dan rancanglah sejarahmu sebaik-baiknya, serta laksanakan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas diiringi doa restu Ilahi agar generasi berikutmu dapat bercerita dengan kepala tegak tentang SIAPA KITA.

PASANG LELUHUR

Lambusu (Jujur)
Tegasa (Tegas)
Macca (Cerdas)
        Barani (Berani)
    Ditopang oleh SIRI (Rasa Malu)











Beberapa Kata Falsafah Kepemiminan Dari Karaeng Tiro “Tonang Dg. PAOHA”



  1. Jika anda hendak mengerjakan sesuatu pekerjaan maka “parioloangngi ulunnu nanuaribokoang limannu” artinya kalau anda hendak mengerjakan sesuatu pekerjaan, dahulukan ke depan kepalamu dan tarik ke belakang tanganmu. Maksudnya : “pikirkan dahulu baik-baik apa yang anda hendak di kerjakan, apakah baik/ bermanfaat bagi anda dan kepentingan umum, lalu setelah itu anda pikirkan baik-baik manfaat dan mudaratnya, berguna atau tidaknya) apa yang hendak dikerjakan dan sesudah anda tetapkan dalam pikiran anda bahwa pekerjaan itu baik dan berguna bagi dirimu dan juga bagi kepentingan umum, kedepankanlah tanganmu (mulai kerjakan).
  2. Punna niya nujama nakkabattallang sereya tau/ golongan tejako nassai, nasaba sitojeng-tojengna ianianjoagangnu nasaba najagaiko risikamma gaunu ia salaya, jari sangnging nikakatui sikamma gau ia maka ta’ salaya artinya jikalau anda mengerjakan sesuatu pekerjaan dan ada seorang/ golongan yang menaruh keberatan baik dengan lisan maupun dengan tulisan, jangan anda terus marah dan membenci orang/golongan itu, karena sebenarnya itulah teman anda yang benar-benar baik karena selalu anda dijaga dalam segala perbuatanmu/ tindakanmu sampai anda dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan yang anda sadari atau tidak sadari. Maksudnya: dengan adanya orang itu/ golongan itu selalu memperhatikan perbuatanmu, tindakanmu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, maka dengan sendirinya anda akan sangat berhati-hati sampai akhirnya terhindar dari kesalahan-kesalahan baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Ditambahkan oleh beliau bahwa : “sekiranya saya mempunyai cukup uang, maka seharusnya orang/golongan itu harus saya berikan gaji, supaya dia selalu menjaga saya.
  3. Teyako assanjengi rikaju kusa lebba paradai artinya jangan engkau bersaudara ada sebatang tiang kayu yang lupuk tetapi sudah ditjel sampai tidak kentara lagi lapuknya. Maksudnya : jangan anda jadikan piminan tempat bersandar orang yang pintar bicara, baik pakaiannya, rapi cara berpakaian tetai akhlaknya/ mentalnya sudah rusak. Perumpamaan kayu yang sudah lapuk/rusak didalamnya. Jadi kalau mencari pemimpin tempat bersandar perhatikan baik-baik akhlak dan mental orang itu supaya daat dipertanggungjawabkan
  4. punna pucaki jeneka ri ulunna binangajatantu pucaki saggenna bangkenna” artinya kalau keruh air dihulu sungai tentu akan keruh sampai di muara sungai. Maksudnya: kalau kejahatan, kebencian, penyelewengan dan lain-lain terjadi di pusat pemerintahan, maka dengan sendirinya kejahatan, kekacauan, penyelewengan akan sampai pula di muara, di daerah-daerah bawahannya. Jadi sebaliknya kalau di pusat pemerintahan jernih (tidak terjadi kejahatan, kekacauan, penyelewengan) maka dengan sendirinya di daerah-daerah akan jernih pula
  5. manna antekamma caraddenu ancokkoi jantongkoki anu bottoka kalebbakanna arasatonji sallang” artinya bagaimanapun pintarnya/pandainya anda menutup /menyembunyikan barang yang busuk akhirnya akan berbau juga. Maksudnya: sepandai-pandai anda menyembunyikan, menutupi perbuatan-perbuatan yang jahat (busuk) akhirnya akan berbau juga, akan ketahuan juga, karena bau busuknya itu akan akan menjadi petunjuk dimana letaknya barang yang busuk itu (kesalahan, kejahatan, penyelewengan dan lain-lain).



MELUKIS SEJARAH


  • Sejarah pasti akan mencatat setiap peristiwa tertulis maupun tidak tertulis

  • Setiap orang yang melihat akan memberikan persaksian kepada generasi selanjutnya tentang apa yang disaksikan pada zamannya tentang peristiwa tokoh, kepahlawanan, keadilan,kecerdasan, kebodohan, keberanian, kepengecutan dan sebagainya

  • Catatan sejarah anak manusia tidak akan pernah sepi dari berbagai kejadian yang menjadi kumpulan cerita kehidupan

  • Hingga kini tercatat beberapa nama yang menjadi simbol dari sebuah karakter, kelembutan, keberanian, kecerdasan dalam hikmah kebijaksanaan

  • Disaat hidupnya mungkin mereka tidak pernah mengira akan dijadikan simbol sebuah sifat tertentu. Mereka menjalani hidup sesuai dengan alur pikiran masing –masing dan sejarahlah yang mengabadikan namanya.

  • Kita semua pasti akan menjadi bagian sejarah masa depan :
  • Saat generasi telah berganti

  • Saat jatah hidup dimakan usia

  • Saat umur berlalu mengiringi waktu

  • Saat jarak terpaut begitu jauh dengan masa kehidupan kita saat ini


  • Saat itulah generasi baru akan bercerita tentang kakeknya, bapaknya, ibunya, pamannya, atau seseorang yang pernah orang ceritakan padanya.

  • Dan begitulah masa kejayaan dan kehancuran itu kita pergilirkan diantara manusia agar mereka mendapat pelajaran” (QS. Ali Imran)

  • Adalah hal yang tidak mungkin mengubah catatan sejarah yang telah tertulis dan diabadikan oleh zaman. Yang bisa dilakukan adalah merancang sejarah diri sebaik-baiknya. Apa yang kita inginkan menjadi citra diri masa mendatang yang bisa dilukiskan sejak saat ini.

  • Sebuah nasehat berkata : ukirlah kenangan, lukislah sejarah dan jalani kehidupan dengan cerita terbaik. Sebagaimana engkau menjalani hidup, begitu pula kesan orang-orang disaat kematianmu.  

NASKAH SEBAGIAN LONTARA DISTRIK TIRO


SUSUNAN REGENT/KARAENG TIRO



Nama                                                                              Penjelasan Ringkas
  1. Samparaja Dg Malaja                                                  Digelar Kareng Sapohatu
  2. Lolo Hulaeng
  3. Rangkana Tanaya                                              Turunan Karaeng Kajang (Tusappaya Lilana)
  1. Dongko Dg Ngirate                                                          Karaeng yang ke Gowa
  2. Tiro Dg Sirikang                                                             Karaeng yang ke Selayar
  3. Tello Dg Manurung                                                 Digelar Karaeng Nguhang(Uban)
  1. Ranggaya Dg Ngilalang
  2. Lesso Dg Ngilalang                                                  Digelar Lompoteke (Besar beban)
  1. Kambu Dg Paolli
  2. Launru Dg Biasa                  Digelar Karaeng Ambibia (Karaeng yang pertama memeluk Islam)
  1. Cabbe Dg Pasugi                                                      Digelar Karaeng Kojo ka (Kurus)
  2. Lancana Dg Paola
  3. Malleheri Dg Mallino                                           Digelar Karaeng Tinrowa ri Bu’rungnga
  1. Mallurang Dg Mammone                                        Digelar Karaeng Abbebeka (Kurap)
  1. Panggila Dg Mallabu                                             Digelar Karaeng Tinrowa ri Dunnina
  1. Lassia Dg Mangatta                                                  Digelar Karaeng Bongoloka (Tuli)
  1. Batola Dg Managkasi

  2. Rona Dg Matasa

  3. Lenggana Dg Mattanang               Terakhir pangkat/Jabatan Karaeng Tiro Kemudian Gelarang
  1. Bacolli Dg Massese                                                   Yang Pertama menjadi Gelarang
  1. Paroto Dg Patangnga                                                    Karaeng/Gelarang Tiro

  2. Sabarrang dg Malabbang

  3. Mallusa Dg Mattanga

  4. Tanra Dg Palilu

  5. Muhammad                                           Karaeng/gelarang yang ditikam diatas, rumahnya (Mati)
  1. Makkasusa                                                                        Karaeng/gelarang Tiro

  2. Baco dg Matteru                                                                      Bukan asli tiro

  3. Mappa Dg Mattola
  1. Tonang Dg Paoha                                                        Digelar matonroe ri masigina 
  1. Andi Abd.Karim Dg Mamangka                  Karaeng Tiro yang beralih menjadi Pamong Praja
  1. Andi Muh.Amin Dg Matino                               Karaeng Tiro yandiangkat menjadi Camat
  1. Andi Muh.Nur Dg Macora


SUSUNAN KADHI TIRO

Yang lebih awal menjadi kadhi :
  1. Tobating (Karaeng A’Janggoka)
  2. Guru Lantana
  3. Matta
  4. Hantung
  5. Malli
  6. Mattalunrung Dg Sirua
  7. Baso Dg Massikki (Petta Sikki) berasal dari Bone
  8. Tuta Dg Mapata
  9. Rumpa
  10. Dondang Dg Patanra
  11. Baso dg Mareha
  12. Dondang Dg Patanra (yang kedua kalinya)
  13. Rumalla
  14. Dondang Dg Patanra (yang ketiga kalinya)
  15. Akhmad Dg Siahe
  16. Abd.Rakhman Dg Magassing (Kadhi Tiro yang menjadi kepala Kantor Urusan Agama)
  17. Cinro Dg Paola (Menjadi Kadhi sampai dihapuskan jabatan kadhi di seluruh propinsi Sulawesi Selatan)