DATO
TIRO
ABDUL
MAULA KHATIB BUNGSU
Ditubir
yang terjal
Disisi
pantai yang landai
Kau
datang
Laksana
mentari
Menebar
cahaya
Ranah
minang
Nun
jauh di seberang
Tinggal
kenangan
Engkau
terpaut
Di
tanah Tiro
Yang
gersang
Di
sini......di Tiro
Angin
dingin dipuncak bukit
Mengiringi
bakti
Dalam
mengais cinta
Akan
amanah
Wa
maa arsalnaka
Illa
Rahmatan Lil Alamin
Kini.....
Engkau
terbaring tiada daya
Namun
cahaya itu
Tetap
terpancar sepanjang masa
Menaungi
segenap insan
Dari
generasi ke generasi
Istrhatlah
Dalam
ketenangan
Di
bawah ridha Ilahi
Dan
biarkan kami
Menjemput
kasih Tuhan
Dalam
makna Laa Ilaha Illallah
Selamanya
(Kampungku, Hila-Hila. Medio Maret 2008. Aminuddin Tjinro dg Paola)
ANDI
MUH.AMIN DG MATINO
KARAENG
TIRO
Dalam
kerasmu
Engkau
terasa lembut
Dalam
karyamu
Engkau
kedepankan orang kecil
Serba
tak punya
Engkau
karaeng ri Tiro
Camat
di Bontotiro, Herlang, dan Bontobahari
Karakter,
watak dan kinerjamu
Tak
pernah surut
Bersama
mentari engkau mengukir karya
Mengantar
yang terpuruk yang tersisih bangkit
Menggapai
harapan
Kini
engkau telah balik kepangkuan Ilahi
Tapi
engkau tidak pernah hilang
Engkau
tetap hadir di hati kami
Kami
yang tersisa
Yang
kehilangan
Kehilangan
tempat berguru
Kehilangan
tempat bertanya
Kehilangan
tempat mengadu
Segalanya
Istrahatlah
Istrahatlah
dalam perut bumi pertiwi
Bumi
pertiwi yang sangat kau cintai
Dan
biar generasi sesudahmu
Menghitung
hari dalam perjalanan
Mengukir
makna kehidupan
(Awal
November 2009. Gubukku,
hujan mulai turun. H.
Aminuddin Tjinro dg Paola)